Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Theme From:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Rabu, 01 Januari 2014

Bencana Hantui Perayaan Tahun Baru 2014



Malam tahun baru kali ini bertepatan dengan rabu terakhir (arba’ mustamir) pada bulan syafar. Pada hari tersebut menurut ajaran islam Allah menurunkan beribu-ribu malapetaka. Seperti yang orang Madura percayai bahwa bulan Syafar adalah salah satu bulan dalam penanggalan Islam yang di dalamnya penuh dengan cobaan dan bencana. Namun dibulan itu juga, dikenal tradisi-tradisi yang dipercaya dan sampai sekarang masih tetap ada dengan tujuan untuk menolak bala. Diantara tradisi itu mungkin tradisi meminum air “Race’en” dan makan bubur “syafar” sebagai tradisi yang masih rutin setiap tahun dilaksanakan.
Air race’en adalah air yang diminum ketika memasuki hari rabu wakasan, hari dimana pada saat itu turun banyak bencana. Air race’en adalah air yang sudah diberi doa, doa itu ditulis di piring ataupun mangkok dan ditulis menggunanakan tinta misik.
Sedangkan bubur syafar adalah bubur yang juga dipercaya sebagai penolak bala oleh masyarakat madura pada khususnya. Bubur ini dibuat dengan tepung beras yang dimasak dengan dua macam warna, putih dan merah. Warna putih dihasilkan dari warna alami tepung beras, sedangkan warna merah dihasilkan dari warna gula merah yang dimasak dengan tepung beras dan sedikit dibentuk bulat-bulat. Penyajian bubur ini biasanya disajikan dengan meletakkan bubur berwarna putih dibagian bawah dan bubur dengan warna merah dibagian atas.
Kedua taradisi itu merupakan tradisi diantara banyak tradisi yang harus kita tetap lestarikan kelangsungannya, agar anak cucu kita kelak tidak hanya berhadapan dengan perkembangan teknologi yang berkembang pesat, melainkan juga perkembangan metode pelestarian tradisi dan budaya yang pesat pula.

0 komentar:

Posting Komentar

 
D